Tinggi badan menjadi salah satu penilaian di masyarakat umumnya. Banyak orang yang bilang tubuh ideal adalah berat badan dan tinggi badan yang cukup. Hal ini membuat orang berlomba-lomba mencari alternatif agar tinggi badannya bertambah, salah satunya dengan meminum obat peninggi badan. 

Apabila Anda adalah salah satu yang tergiur untuk menggunakan obat peninggi badan atau pernah mengonsumsi obat peninggi badan, Anda patut berhati-hati. Pasalnya, Anda harus meneliti terlebih dahulu kandungan yang digunakan sebelum menggunakan obat peninggi badan karena umumnya obat peninggi badan berisi hormon pertumbuhan.

Efek samping yang ditimbulkan pun dapat beragam, tergantung dari kandungan obat tersebut. Apabila yang digunakan adalah hormon pertumbuhan, maka dapat membuat proses penuaan semakin cepat. Oleh karena itu,  pemakaian obat peninggi badan yang tidak sesuai aturan dapat menyebabkan penuaan dini. 

Selain penuaan dini, ada berbagai efek lainnya seperti:

1. Carpal tunnel syndrome 

2. Peningkatan resistensi insulin dan/atau diabetes tipe 2.

3. Pembengkakan di lengan dan kaki (edema).

4. Nyeri sendi dan otot.

5. Mengalami gynecomastia (tumbuh payudara) pada pria 

6. Peningkatan risiko kanker tertentu.

Bila Anda pernah mengonsumsi obat peninggi badan dan mengalami gejala-gejala yang disebutkan, segera periksakan diri Anda ke dokter. Karena obat peninggi badan belum terbukti ampuh dalam menambah tinggi badan, maka bila Anda ingin memiliki tinggi yang ideal, sebaiknya Anda memperbanyak aktivitas fisik dan makan makanan bergizi apabila Anda masih dalam masa pertumbuhan.

*Artikel ini ditulis oleh dr. Toto Surya Efar, SpOT dan bekerja sama dengan Nicolaas Budhiparama, MD., PhD., SpOT(K) dari Nicolaas Institute of Constructive Orthopedic Research & Education Foundation for Arthroplasty & Sports Medicine. www.dokternicolaas.com, instagram : @dokternicolaas