Cerebral palsy, atau penyakit lumpuh otak, adalah penyakit yang disebabkan oleh kerusakan otak pada beberapa tahun pertama kehidupan; kerusakan tersebut sifatnya permanen dan tidak dapat disembuhkan. Penyakit ini terutama dapat menyebabkan gangguan pada o
Cerebral palsy, atau penyakit lumpuh otak, adalah penyakit yang disebabkan oleh kerusakan otak pada beberapa tahun pertama kehidupan; kerusakan tersebut sifatnya permanen dan tidak dapat disembuhkan. Penyakit ini terutama dapat menyebabkan gangguan pada otot, gerak, koordinasi tubuh. Selain itu, kondisi ini juga dapat menimbulkan gangguan kecerdasan, sensorik, visual, serta emosi.
Gejala gangguan motorik dan koordinasi akibat penyakit ini cukup beragam, antara lain bisa berupa kekakuan maupun kelemahan dengan berbagai level derajat keparahan (gangguan berjalan, kesulitan melakukan gerakan yang efektif, kaku otot atau sendi, lemah, gerakan tak terkendali). Pada bentuk penyakit yang paling parah, cerebral palsy dapat menyebabkan kelumpuhan.
Penderitanya mungkin tidak bisa hidup mandiri atau memerlukan peralatan khusus untuk bisa beraktivitas. Gejala lain adalah gangguan pertumbuhan (kaki bengkok, punggung bengkok, panggul tidak terbentuk sempurna), gangguan bicara dan makan, juga gangguan sistem saraf (kejang, kurang respons rangsang nyeri, tidak mampu menahan berkemih).
Meskipun penyakit ini tidak dapat disembuhkan, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk dapat membantu aktivitas dan kehidupan pasien, antara lain obat-obatan, fisioterapi, dan pembedahan. Contoh tindakan pembedahan di bidang orthopaedi untuk membantu pasien cerebral palsy adalah reposisi dan rekonstruksi sendi panggul apabila didapat gangguan pembentukan dan kelainan sendi panggul.
Orthopaedi juga dapat mengkoreksi tulang yang bengkok dan mengganggu postur tubuh yang normal. Selain itu, apabila ada otot atau urat/ tendon yang memendek sehingga sendi sulit digerakkan, bisa juga dikerjakan operasi peregangan urat/ tendon. Jika terdapat beberapa pemendekan permanen (kontraktur) pada beberapa sendi sekaligus seperti pinggul, lutut, dan kaki, pasien mungkin mendapat manfaat dari menjalani operasi untuk mengatasi banyak atau semua masalah ini sekaligus dalam satu waktu. Pendekatan ini disebut Single-Event MultiLevel Surgery (SEMLS).
*Artikel ini ditulis oleh dr. Toto Surya Efar, SpOT dan bekerja sama dengan Nicolaas Budhiparama, MD., PhD., SpOT(K) dari Nicolaas Institute of Constructive Orthopedic Research & Education Foundation for Arthroplasty & Sports Medicine. www.dokternicolaas.com, instagram : @dokternicolaas
Artikel lainnya dari prof nicolaas
Cedera rotator cuff sering dialami, tak hanya atlet tapi juga masyarakat umum, terutama seiring bertambahnya usia. Kondisi ini dapat mengganggu fungsi bahu dan kualitas hidup. Kenali gejalanya, baca selengkapnya di artikel ini!
SelengkapnyaFraktur atau patah tulang bisa sembuh alami, tapi pada kondisi tertentu diperlukan penanganan khusus seperti bone graft. Apa itu bone graft? Bagaimana jenis dan prosedurnya? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut!
SelengkapnyaSering disangka pengapuran, padahal berbeda! Artritis Reumatoid bisa menyerang siapa saja, bahkan usia muda. Kenali gejalanya yang datang-dan-pergi, penyebab autoimunnya, hingga penanganan medis dan terapinya di artikel ini.
Selengkapnya